Dari sisi senioritas, siapakah guru Ponpes Sumatera Thawalib Parabek yang paling senior? Tentu saja jawabannya adalah Inyiak Imam Muzakkir. Akan tetapi, ada satu hal lainnya yang sangat menarik dari kita ini. Beliau adalah Guru para guru yang ada di sini. Beliau adalah Mahaguru Sumatera Thawalib Parabek.
Inyiak
Imam Mudzakir,
inilah nama Syaikhul Madrasah Sumatera
Thawalib
Parabek.
Beliau lahir pada tanggal 5 Juli 1942. Beliau adalah murid dari Syaikh Ibrahim
Musa. Beliau pernah bersekolah SR kemudian melanjutkan ke SMEP dan terakhir
sempat melanjutkan kuliah selama 2 tahun di Universitas Imam Bonjol Bukittinggi.
Inyiak pernah mendapatkan peringkat 25 ke atas sewaktu kelas 1 di SMEP Parabek,
tetapi pada waktu kelas 2 beliau selalu mendapat peringkat atas.
Guru kita ini mulai mengajar di Parabek
pada tahun 1963 bertepatan dengan tanggal lahir beliau, saat beliau berumur 21
tahun. Dalam usia muda ini juga beliau menjadi Khatib
di Mesjid
Jami’
Parabek. Menjadi Khatib sekaligus menyandang gelar
Katik semenjak muda, menjadikan beliau sangat akrab dengan panggilan
ini. Meskipun sudah beberapa tahun beliau menyandang gelar Inyiak Imam, panggilan
Inyiak Katik masih menjadi panggilan yang paling akrab bagi Beliau. Sekarang beliau mengajar di bidang Manthiq
dan Qawaid.
Beliau adalah pakar di bidang Nahwu, Sharf,
dan Fiqh, Tauhid, dan sebagainya.
Setelah hampir 50 tahun mengajar di sekolah
ini, tentu saja Beliau sudah memiliki ratusan bahkan mungkin ribuan murid.
Hingga saat ini, Beliau masih sering dikunjungi oleh murid-murid beliau.
Menurut Ust. Ilham, MA. terkadang alumni Ponpes Sumatera Thawalib datang ke Parabek
bukan untuk mengunjungi sekolah. “Seringkali mereka datang hanya untuk
mengunjungi Inyiak Katik, sungguh kehormatan dan barakah luar biasa yang
beliau sampaikan pada ribuan murid beliau.” cerita Ust. Ilham, MA.
Murid-murid Beliau pun
sudah banyak yang menjadi guru di Sumatera
Thawalib
Parabek.
Contohnya Ust. Zakiar. Beliau adalah murid tertua Inyiak Katik yang
masih mengajar di sekolah kita. Diantara guru-guru senior lainnya yang
mengenyam pendidikan di kelas Inyiak Katik adalah Ust.
Masyrur Syahar, Ust. Taufik Suar, Ust. Deswandi, Ustz. Yusmaini, Ustz. Yulfahmi, Ust. Zulfahmi, Ust. Abizar, dan masih banyak
ustd/ustzh lainnya. Bahkan, Pimpinan Pondok Ponpes Sumatera Thawalib sekarang pun adalah
murid Beliau.
Satu hal unik dari perjalanan mengajar
Inyiak di sini adalah bahwa beliau mengajar murid Beliau secara langsung, murid
dari murid beliau, bahkan murid dari murid dari murid Beliau. Sebagai contoh,
Ust. Deswandi adalah murid dari Inyiak Katik. Selain itu, Ust. Zaki Munawwar
adalah murid dari Ust. Deswandi. Akan tetapi, pada saat yang sama, Ust. Zaki
juga murid dari Inyiak sendiri. Selanjutnya, santri-santri sekarang, terutama
sekali kelas Aliyah, adalah murid dari Ust. Zaki, pada saat yang sama juga
murid Ust. Deswandi. Bahkan, mereka juga adalah murid dari Inyiak Katik secara
langsung. Sungguh beruntung santri Sumatera Thawalib generasi sekarang masih
bisa belajar kepada guru dari gurunya guru mereka. Seandainya santri saat ini
menyadari, kejadian seperti ini tidak banyak terjadi di dunia ini.
Bagaimana Inyiak menurut
para murid Beliau? “Inyiak adalah
sosok guru yang sangat menguasai bidangnya apalagi di bidang Mantiq
dan Qawa’id” tutur Ust. Zakiar Asman. Menurut Ust. Masyrur “Ilmu Inyiak
tidak bisa dibandingkan dengan lulusan
universitas, meskipun Inyiak kuliah
hanya 2 tahun”. Bahkan, beritanya Inyiak tidak betah kuliah dan memilih berhenti adalah
karena Beliau bosan dengan pelajaran di Universitas yang terasa sederhana.
Bagaimanakah
metode Iyiak
dalam mengajar? “Inyiak mengajar
menggunakan sistem otoridak, yaitu mengajar seseorang dari hati ke hati. Dalam mengajar terlihat jelas bahwa Beliau
memberikan ilmunya sangat ikhlas. “Inilah yang menjadi nilai terbesar Inyiak di
mata murid-muridnya.” menurut Ust. Ilham. Beberapa cirri khas Inyiak dalam mengajar diantaranya adalah ‘jari-jari’
dan ‘santiang’. Beliau akan menciptakan suasana kompetitif
di dalam kelas dengan menggunakan kata ‘jari-jari’, dan bagi siapa yang
bisa menjawab pertanyaan akan dipuji dengan ungkapan ‘santiang’. Tujuan beliau adalah agar murid yang menjawab bertambah semangat
dan murid yang lainnya bertambah semangat dan termotivasi.
Menurut Ust. Habibi,
salah satu murid Inyiak, cara
pengajaran Inyiak berbeda, memiliki ciri khas mngajar dengan nyanyian membuat
murid-murid bertambah semangat.” Sosok Inyiak
sangat semangat dalam mengajar bahkan semangat beliau melebihi semangat para
guru lainnya meskipun umur Inyiak sudah
cukup tua. “Ketika
mengajar, Inyiak mengeluarkan seluruh suaranya, bahkan hingga urat-urat di
lehernya kelihatan jelas.” ungkap Ust. Ilham. Kenapa? “Karena menurut saya
mengajar adalah suatu amal dan jihad fi sabilillah. Dan jika Allah
mengizinkan saya ingin mengajar sampai Allah menjemput saya kembali.”
tutur inyiak saat di tanyai di warung beliau. Sungguh luar biasa. Inyiak adalah Mahaguru Sumatera
Thawalib Parabek. [DNN&WDU]
Subhanallah,,,antum juga mudah-mudahan termasuk santri murid yang disayang oleh Inyiak...dan mendapatkan banyak berkahnya.. Aamiin Ya Rabbal Alaminn
Semoga Alempat terbaik di sisi Allah Swt, karena amal Beliau dan karena Ilmu yang di ajarkan beliau. Aamiin
Siapakah yang layak untuk menggantiakn beliau ........????????
Adakah yang se ihklas beliau tanpada ada unsur materi......susahhhhh.........